News & Research

Reader

Pasar Terbebani Data Inflasi Amerika, Minyak Melempem di Awal Sesi Asia
Monday, April 29, 2024       07:46 WIB

Ipotnews - Harga minyak tergelincir di awal perdagangan Asia, Senin, membalikkan kenaikan dari sesi Jumat karena data inflasi Amerika semakin meredupkan prospek penurunan suku bunga dalam waktu dekat dan mendorong dolar, sehingga meredam permintaan minyak.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, merosot 73 sen, atau 0,82%, menjadi USD88,77 per barel pada pukul 07.27 WIB, demikian laporan  Reuters  dan  Bloomberg,  di Beijing, Senin (29/4).
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), turun 66 sen, atau 0,79%, menjadi USD83,19 per barel.
"Inflasi AS yang terus bertahan memicu kekhawatiran suku bunga yang 'lebih tinggi untuk jangka waktu lebih lama (higher-for-longer)', yang menyebabkan penguatan dolar AS dan memberikan tekanan pada harga komoditas," kata analis pasar independent, Tina Teng.
Inflasi Amerika naik 2,7% dalam 12 bulan hingga Maret, menurut data yang dirilis Jumat, di atas target Federal Reserve sebesar 2%. Inflasi yang lebih rendah akan meningkatkan kemungkinan pemotongan suku bunga, yang akan merangsang pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak.
Dolar menguat di tengah prospek suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu lebih lama. Apresiasi dolar membuat minyak lebih mahal bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.
Namun harga minyak bisa kembali naik jika data inventaris Amerika dan indeks PMI China menunjukkan perbaikan minggu ini, papar Teng.
Brent naik 49 sen dan WTI meningkat 28 sen pada penutupan Jumat di tengah kekhawatiran tentang gangguan pasokan dari peristiwa di Timur Tengah.
Pasar mengabaikan potensi gangguan pasokan yang berasal dari serangan drone Ukraina terhadap kilang minyak Ilsky dan Slavyansk di wilayah Krasnodar Rusia, akhir pekan lalu. Kilang minyak Slavyansk harus menghentikan beberapa operasinya setelah serangan itu, kata seorang eksekutif pengilangan tersebut. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM